Minggu, 31 Januari 2010

Perekonomianku sampai kapan begini?

Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, beramacam-macam bahasa, bermacam-macam agama yang semua itu mengakibatkan perbedaan dalam kebudayaan di tiap-tiap suatu wilayah. Mayoritas penduduk indonesia pada saat ini adalah yaitu memeluk agama islam. Indonesia adalah suatu negara tempat orang muslim terbesar di dunia, yaitu sekitar kurang lebih mencapai 80% masyarakat indonesia memeluk islam.
pada tanggal 1 septembar lalu, umat islam diseluruh dunia termasuk Indonesia menyambut datangnya bulan yang suci, bulan yang penuh rahmat dan ampunan.
khususnya di Indonesia, orang-orang muslim merayakannya dengan suatu tradisi atau budaya yang berbeda-beda sesuai dengan kebudayaan diwilayah tersebut. biarpun berbeda-beda tetapi tetap memberikan kemeriahan dalam menyambut datangnya bulan suci yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah tersebut. ada yang merayakannya dengan arakan bedug keliling kampung, ada yang mengadakan syukuran, adapula yang merayakannya dengan cara membagi-bagikan makanan kepada para tetangga dekat. adapula yang merayakannya dengan cara mempersiapkan makanan yang enak-enak dan lezat-lezat, yang kelihatannya mewah, untuk nanti bersantap sahur. dalam tradisi masyarakat Indonesia, acara-acara untuk menyambut datangnya hari/bulan seperti ramadhan ini telah menjadi sesuatu yang harus, yaitu untuk bersyukur atas nikmat telah diberikan umur untuk bertemu kembali dengan bulan ramadhan.
itu semua jelas akan mengundang sejumlah orang-orang untuk memanfaatkan moment pertama puasa dengan membuka pasar-pasar makanan yang khas sekali dengan bulan puasa, dan adapula pedagang yang berganti barang dagangannya dengan menjual makanan seperti penjual elektronik yang berganti menjadi penjual makanan seperti kurma, manisan, kacang arab, dan makanan yang berbau sunnah atau yang berbau islami.
biasanya para pedagang selalu kewalahan dalam melayani permintaan dari konsumen, dikarenakan barang yang dimintanya pun terbatas dan biasanya dengan kondisi seperti itu para pedagang akan menaikkan harga demi keuntungan yang lebih besar (seperti hukum ekonomi yang jika permintaan barang naik tapi penawaran turun, maka akan terjadi kenaikan terhadap barang).
Pada pertengahan bulan puasa, para ayah atau yang menafkahi keluarganya harus rela mati-matian berusaha bekerjakeras untuk mencari nafkah lebih banyak dari biasanya dikarenakan akan kebutuhan lebaran yang akan mungkin menguras kantong uang lebih banyak, dikarenakan budaya di kita (Indonesia) kebanyakan orang-orang akan mambeli barang-barang mewah untuk keperluan lebaran dan baju-baju baru untuk dipakai di hari lebaran. mereka beranggapan bahwa hari lebaran adalah hari dimana orang-orang akan bersih kembali dari dosa dan pakaian baru melambangkan diri kita kembali baru seperti bayi yang baru keluar ke dunia.
maka tak heran bila toko-toko baik di swalayan, mall, maupun di pasar tradisional sekalipun, harga pakaian menjadi naik, biarpun berembel-embelkan diskon, tetapi tetap saja itu adalah harga yang dulunya dinaikkan (jauh-jauh hari) kemudian di turunkan lagi melalui embel-embel diskon (menurut pegawai disalahsatu toko).
kemudian adapula yang jauh-jauh hari mempersiapkan hewan-hewan ternak untuk kebutuhan nanti ketika hari raya idul fitri tiba, tetapi tetap saja rencana itu dapat tercium oleh pedagang hewan ternak, dan kemudian para penjual tersebut mulai menaikkan harga hewan ternaknya meskipun tidak signifikan.
pada bulan puasa kemarin, dengan berkembang pesatnya sistem komunikasi di indonesia yang mencapai 20%, para produsen ponsel mulai melihat keuntungan dari akan adanya hari raya idul firti, seperti Esia yang meluncurkan Hand Phone yang mempunyai aplikasi Al-Qur-an, yang dapat kita baca dimanapun kita berada. dan produsen-produsen lainnya seperti D-One, K Touch, Nokia, LG dan lain-lain yang meluncurkan ponsel-ponsel murah tapi meriah untuk menarik pembeli (koran Pulsa).
tak hanya produsen saja yang perang pasar, tetapi operator selular juga ikut mengibarkan bendera perang tarif dengan para operator lainnya, yaitu ada pula yang memberikan tarif SMS gratis ke sesama operator pada waktu sahur yaitu yang dilakukan Telkomsel, adapula XL yang murahnya bisa diganti-ganti seperti bisa ganti tarif semaumu (mau sms murah yaitu 9 rupiah per sms pada pukul 00-12 dan 99 pada pukul 12-24, mau gratis telpon semaumu pada pukul 00-06, dan gratis telpon sampai jam 17.00 setelah menelpon 1000 rupiah). ada pula indosat yang memberikan bonus sms 0,1 rupiah setelah mengirim 10 sms. dan masih banyak lagi par operator seluler yang melancarkan perang tarif pada bulan puasa ini.
dengan peperangan tarif tersebut beberapa operator selular mengalami kenaikan secara sigifikan, seperti Telkomsel, perusahaan ini mengalami peningkatan yang cukum fantastik, biasanya pada hari-hari biasa para pengguna telkomsel mengirim SMS sebanyak 23juta perhari, tapi ketika akan memasuki hari H mencapai 53 juta SMS per hari. sungguh angka yang fantastik dimana kenaikan jumlah yang mengirim sms mencapai lebih dari dua kali lipat. Secara nasional (Telkomsel), layanan pesan singkat (SMS) pada hari H Lebaran tercatat 538,38 juta per hari, Sedangkan layanan MMS yang memungkinkan pelanggan mengirimkan pesan teks dan gambar secara bersamaan tercatat 234.174 MMS, naik dibanding kondisi normal hanya 119.999 MMS per hari. Adapun trafik layanan percakapan (voice) selama Lebaran tahun ini mencapai 1,1 miliar menit, meningkat dua kali lipat dibanding saat Lebaran 2007 sebanyak 457,59 juta menit. Selain layanan komunikasi, program Telkomsel Siaga dinilai telah optimal dimanfaatkan pelanggan. “Dari jumlah itu, 45 persen pengunjung mengisi ulang pulsa, 40 persen membeli perdana dan 10 persen mencari informasi program Telkomsel”, Telkomsel berhasil memperoleh tambahan 59.000 pelanggan baru dan penjualan pulsa 274 juta dalam tempo dua pekan (Koran Surabaya – Surya). itu hanya telkomsel, bagaimana dengan operator seluler yang lain, yang tak kalah besarnya dengan telkomsel, tentunya kita tidak bisa membayangkan seberapa untungnya perusahaan seluler tersebut. tapi kemanakah royalti tersebut mengalir?, apakah kita juga sebagai bangsa Indonesia bisa merasakan royalti yang para perusahaan tersebut dapatkan dan disalurkan melalui pajak?.
beralih dari peperangan yang dilakukan para produsen HP dan operator seluler ke kemacetan yang dialami oleh warga Indonesia yang akan pulang kampung atau yang biasa kita sebut dengan mudik.
sudah menjadi tradisi warga Indonesia yang bekerja merantau ke luar daerahnya untuk melaksanakan mudik pada hari-hari tertentu seperti libur sekolah, cuti bersama, dan hari-hari raya. biasanya mudik ini terjadi pada H – 7 sampai arus balik yaitu H + 7 setelah lebaran.
banyak sekali motif mereka melaksanakan mudik, seperti penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata yang menyebut mudik itu adalah wajib bagi dirinya karena rindu dengan keluarganya dan kampung halaman yang telah memberi beribu-ribu kenangan. dan motif-motif lain yang mendasari orang-orang untuk melakukan mudik.
pada mudik kemarin, kebanyakan orang-orang mudik dengan menggunakan sepeda motor karena menurut mereka mudik dengan menggunakan sepeda motor mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan menggunakan alat transportasi yang lain seperti mobil umum. dengan menggunakan sepeda motor kita tidak akan terbebani dengan pemberangkatan, kemudian jika kita memakai sepeda motor kita bisa bersantai-santai dahulu di dalam posko-posko yang disediakan oleh para sponsor. dan yang paling utama adalah jika menggunakan sepeda motor biaya transportasi akan menjadi lebih irit/murah ketimbang menggunakan mobil umum. contohnya ketika mudik, tarif yang harus dikeluarkan untuk perjalanan Jakarta menuju Cirebon dengan menggunakan bis Luragung itu mencapai 65 ribu per orang. tapi jika menggunakan sepeda motor, itu hanya akan memakan biaya kurang lebih 6 liter atau sekitar 40 ribu, itu juga untuk 2 orang.
selain dengan menggunakan sepeda motor, pada mudik kemarin juga banyak terdapat mudik-mudik gratis yang di sponsori oleh perusahaan-perusahaan seperti perusahaan semen Holcim, Indosat, dan lain-lain. bahkan ada juga partai politik yang mensponsori mudik gratis ini dengan tujuan “mungkin” untuk menarik simpati orang-orang, seperti PDIP, PPP, GOLKAR dan partai partai lainnya. sungguh terlalu.
terus bagaimana dengan nasib para supir bis?, kebanyakan para supir bis mengeluhkan keadaan ini, karena maraknya mudik gratis yang diadakan oleh beberapa kalangan. mereka mengeluhkan karena jumlah penumpang yang mudik pada tahun ini berkurang karena mungkin akibat banyaknya program mudik gratis tersebut.
padahal, mudik adalah satu-satunya kesempatan bagi para supir untuk mendapatkan nafkah yang lebih untuk mempersiapkan diri dan keluarga dalam menyambut datangnya hari Raya Idul Fitri. terang saja ketika mendekati hari raya idul fitri (lebaran) semua harga barang naik, ya tarif juga harus naik untuk menyeimbangi kebutuhan yang serba naik itu, terang seorang supir bis, Jamaludin, 35 tahun (kompas, 27 september).
Untuk tarifnya itu sendiri, yaitu untuk tarif bus antarkota dinaikkan hingga 65 persen. Jika pada kondisi normal, tarif batas bawah (atau tarif terendah) untuk bus ekonomi sebesar Rp 90/km/orang, maka selama musim Lebaran diberlakukan tarif batas atas (atau patokan tarif tertinggi) sebesar Rp 147/km/orang. Sedangkan kenaikan tarif untuk bus kelas eksekutif, diserahkan ke tiap-tiap operator. Namun kenaikannya diperkirakan tidak akan jauh beda dengan kenaikan tarif bus ekonomi yang mencapai 65 persen.
“Istilahnya bukan kenaikan harga atau tuslah. Kebijakan tuslah tak ada lagi saat ini. Yang berlaku adalah penerapan tarif batas bawah dan batas atas. Tarif batas bawah dipakai dalam kondisi normal. Sedangkan dalam kondisi puncak penumpang seperti Lebaran, yang diterapkan adalah tarif batas atas. (Koran Surabaya – Surya, 19 September)
Sementara untuk penggunaan transportasi KA, lonjakan jumlah penumpang akan terjadi pada KA Eksekutif, khususnya jurusan Surabaya-Jakarta. Berdasarkan data yang dihimpun Surya dari Dinas Perhubungan Jatim, empat KA Eksekutif akan dipadati 58.800 penumpang/hari, sementara tiga KA Bisnis sekitar 19.600 penumpang/hari dan tiga KA ekonomi 32.480 penumpang/hari selama Lebaran. (Koran Surabaya – Surya, 19 September)
“Puncak arus mudik rata-rata akan terjadi pada H-3 Lebaran dan arus balik terjadi pada H+3 Lebaran. Khusus untuk puncak arus balik angkutan laut, bahkan akan terjadi hingga H+8”. (Koran Surabaya – Surya, 19 September)
Untuk arus mudik dan arus arus balik, transportasi darat diprediksi akan mengalami kemacetan seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini mengingat terjadi peningkatan volume kendaraan roda dua maupun roda empat di jalan raya.
Pada H-7 hingga H+7 Lebaran terjadi peningkatan volume kendaraan roda dua hingga 33,41 persen dan pada puncak arus mudik dan arus balik meningkat jadi 76 persen. Sedangkan peningkatan volume kendaraan roda empat lebih besar lagi. Pada H-7 hingga H+7 meningkat 44,6 persen dan pada puncak arus mudik dan arus balik menjadi 77,27 persen. (Koran Surabaya – Surya, 19 September)
“Untuk moda transportasi udara kelas ekonomi akan diterapkan tarif batas atas Rp 778.000 dari tarif batas bawah pada kondisi normal Rp 351.000. Tarif ini sudah disepakati seluruh asosiasi penerbangan,” katanya. Kenaikan tarif angkutan udara kelas ekonomi ini mencapai 122 persen. (Koran Surabaya – Surya, 19 September).
Sudah jadi kebiasaan pula ketika season mudik orang-orang yang mungkin lagi libur kerja, dan orang yang mungkin pula tidak mempunyai pekerjaan membuat semacam warung-warung disisi jalan raya untuk tempat beristirahat para pemudik yang mengalami kelelahan, tapi sering pula hal seperti itu membuat kondisi jalan menjadi sempit dan bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas. kemudian banyak pula orang yang menggunakan kamar mandinya untuk dijadikan peluang berbisnis, yaitu dengan cara membuat WC umum, dengan bayaran atau tarif biasanya 1000 untuk kencing dan 2000 untuk buang air besar.
Saking banyaknya orang-orang yang mudik, membuat orang berfikir secara keras bagaimana untuk dapat mendapatkan uang dari maraknya pemudik yang melintasi jalan-jalan raya. Ada pula bahkan banyak pemuda yang memanfaatkan season mudik yaitu dengan cara menjadi penjual asongan di mobil-mobil umum, di pinggir-pinggir jalan raya, di masjid-masjid dan lain-lain. Ada pula para anak-anak remaja yang memanfaatkan waktu mudik dengan cara menjadi sekelompok atau seorang seniman jalanan yang menghibur hati orang-orang yang kangen atau rindu kepada kampung halamannya.
Dan banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukan seseorang maupun berkelompok terhadap para pemudik. Penjahatpun suka tidak memandang siapa korban yang akan di jahatinya, baik itu perempuan, lansia maupun anak-anak, yang penting ada kesempatan untuk berbuat kejahatan. Biasanya pemudik yang menjadi incaran tindak kejahatan adalah pemudik yang sendiri, dalam artian dia tidak mempunyai teman mudik. Penjahat tersebut biasanya menggunakan beberapa cara untuk menjahati si korban. seperti di hipnotis, di jambret, di curi dan lain-lain.
Kenapa di hari yang suci (bulan puasa) masih ada saja orang yang jahat?, mungkin itulah yang dikatakan Rasulullah dalam hadistnya yang berisi bahwa kemiskinan itu sangat dekat sekali kepada jurang kehancuran.
Setelah memasuki tanggal 1 bulan syawal (Iedul Fitri), ada suatu kejadian yang sangat unik sekali yang terlihat di Jakarta, yaitu keadaan di Jakarta tampak sepi oleh kendaraan yang biasanya berlalu-lalang di jalanan Jakarta. Hal itu terjadi karena para urban (orang-orang yang datang dari desa ke kota) telah mudik meninggalkan Jakarta untuk beberapa waktu. Hal ini membuat kegiatan perekonomian di kota mengalami kelemahan akibat sepinya Jakarta dari orang-orang. terutama dari sektor perdagangan, dimana ketika lebaran, toko-toko mengalami penutupan, selain karena hanya akan ada pembeli yang sedikit, ditambah pegawainya pun kebanyakan dari desa yang mungkin pada saat itu sedang mudik pula.
Kejadian tersebut sangatlah terbalik dengan keadaan di desa pada saat itu. dimana desa seperti menjadi sebuah kota, ramai oleh orang-orang yang kembali dari kota. kegiatan perekonomian pada saat itu paling besar terjadi di desa-desa, karena banyaknya orang-orang yang membawa uang dari kota ke desa dan membelanjakannya ataupun membagikannya kepada para keluarganya di desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan pernah menyinggung SARA!!