Minggu, 16 Mei 2010

“Membaca Dinasti Politik di Masa Depan.”

Kita membayangkan pemuda di masa depan itu masih ada keturunan Sukarno, Soeharto, Gus Dur. Ini tidak menjadi masalah bila mereka semuanya tidak berkarakter oligarki dan berkarakter dinasti-dinasti yang negatif bagi Negara.
Perlu diketahui disini bahwa saya bukan seorang pakar dalam bidang politik, saya bukan ahli politik oligarki, tapi teman saya yakni Dodi Ambardi, dia lulusan dari Amerika Sarikat, saya kira dia yang ahli dalam perpolitikan oligarki sampai kepada akar-akarnya.
Saya berbicara bukan seorang ahli politik tapi seorang awan yang sedikit mengerti tentang seluk-beluk tetang politik. Yang sering dikenal oligarki, yaitu kekuasaan yang dikenal menguasai kekuasaan tertentu yang cenderung melakukan perbuatan negatif dan merusak pemerintah. Biasanya konotasinya sangat negatif sebab hal ini dianggap sebagai orang yang akan merusak negara. Kemampuan meritokrasi, yakni kekuasaan berdasarkan kemampuan atau capaian tertentu menjadi satu hal yang penting dalam pemerintahan. Kemampuan yang cukup sangat penting, tidak semua orang yang di oligarki memiliki kemampuan dan mereka mendapatkan kekuasaan itu dengan cara yang tidak sehat, misalnya membeli kekuasaan dengan uang atau dengan cara yang lain, inilah termasuk bagian dari politik oligarki.
Dalam politik demokrasi modern tidak selamanya egaliterialisme, tapi tetap ada kesalahan peran-peran yang ada di dalam kekuasaan. Di Amerika misalnya yang memiliki dinasti politik seperti Kennedy seperti dinasti politik. Sekarang juga telah terlihat ada dinasti politik dan hampir setiap Negara memiliki ini. Dinasti politik itu tidak menjadi soal bila seorang pemimpin mampu melayani kebutuhan atas rakyatnya.
Oligarki atau dinasti kekuasaan Itu tidak selamanya dianggap buruk, mungkin sebabnya ialah kekuasaan yang dicapai bukan semata-mata dengan uang atau dengan tipu daya lainnya. Tetapi mereka mendapatkan kekuasaan dengan cara yang saat objektif dan perjuangan yang ilmiah. Masih banyak kita temukan orang-orang yang mendapatkan politik atau jabatan tertentu di pemerintahan dengan cara objektif.
Satu ada UU dari usulan Tep Kennedy yang diperjuangkan bagi kepentingan rakyat, dia yang pertama memperjuangkan cuti haid bagi kaum perempuan. Contoh lain misalnya, Ralaf Nader asli dari Libanon sebagai kandidat yang indefenden, ia sangat fenomenal bagi banyak orang pada masanya, ia salah satu yang memperjuangkan semua industry diharuskan agar menjaga keselamatan penumpang. Ia menyarankna kepada industri-industri agar Mem agar masang alat keselamatan bagi penumpang di mobil yang akan dijual oleh industri. Apa yang telah diperjuangkan oleh Nader memang terlihat kecil, tapi membawa dan menjamin nyawa banyak penumpang.
Hal yang kecil tapi menyelamatkan banyak orang itulah yang dilakukan oleh Nader pada masanya. Tet Kennedy dia memperjuangkan asuransi kesehatan universal. Salah satu legal politik yang dijalankan oleh Obama, itu adalah keinginan para pendahulunya yang tetap diperjuangkan oleh Obama. Tet Kennedy mewarisi politik yang digunakannya untuk kepemilikan orang banyak dan memang terbukti bahwa dengan diperjuangkannya asuransi, maka semua penduduk terlindungi dan dijamin oleh perusahaan.
Beberapa fenomena oligarki politik hanya semata-mata membeli politik dengan uang. Oligarki di Philipina yang mengerikan, ia bisa membeli apa saja, bisa membeli Gubernur atau apa yang dia inginkan untuk mengusai politik. Di Indonesia tidak terlalu kentara politik oligargi, mungkin bisa disebut bahwa politik yang dimainkan oleh Soeharto itu bagian dari oligarki. Di Afganistan ada Oligarki mengerikan dan sangat seorang feodalisme. Dia membeli kekuasan dari uang yang dimilikinya.
Ada bangsawan yang memiliki tak terbatas atas segala sesuatu di negara. Di Indonesia ada Oligarki yang bisa menghambat demokrasi yang baik. Oligarki yang paling parah adalah Soeharto dan sangat merugikan beberapa tahun lamanya. Orang kaya yang masuk ke arena politik dan diranah Pilkada daerah sepertinya sering terjadi peraktek-peraktek yang sehat tawar menawar kekuasaan dan ini bagian dari Oligarki negatif yang mengerikan dan merusak bagi sistem demokrasi yang telah diperjuangkan di negeri kita.
Gus Dur dan Mega itu dinasti yang tidak terlihat berbahaya. Politik Gus Dur diteruskan oleh Neni Wahid, Mega dari warisan Soekarno. Dan orang yang dekat dengan dinasti itu pasti diuntungkan, ini satu hal fenomena yang menjadi kajian dan tentu para pemuda punya Andil dalam hal menganalisnya, apakah orang yang dekat dengan kekuasaan itu masih tergolong kaum muda atau bukan. Dan bila ternyata orang-orang yang dekat dengan kekuasaan itu terbukti kaum pemuda, apalagi pemerintahannya tidak memihak kepada rakyat, maka pemuda telah ikut mencelakai negaranya dan rakyatnya. Mereka kaum pemuda itu ikut sebagai pewaris kekuasaan yang tidak sehat dan tentu saja bisa dikatakan bagian dari oligarki atau dinasti politik yang tidak sehat.
Selain dinasti, oligarki, ada lagi mafia, mafia ini politik, mafia HMI, mafia KAHMI, mafia KAMMI dan banyak lagi mafia-mafia yang berwajah tidak egalitarialisme. Tapi tidak seluruhnya mafia politik itu jelek dan buruk, mafia itu mungkin bagian dari perilaku alamiah di semua Negara. Politik oligarki atau dinasti politik itu ingin tetap dan selalu mengembangkan sebuah ideologi yang menguntungkan kliennya, karena dengan cara itu kekuasaan mereka tetap bisa bertahan. Akan tetapi hal itu akan mendapatkan banyak perlawanan dari luar terutama bagi Negara yang mengharapkan sistem demokrasi dijadikan sebagai bentuk pemerintahan dan diberlakukan.
Hal yang paling penting lagi adalah adanya alternatif meritokrasi yakni mereka yang mampu dan punya kemampuan lebih untuk mengendalikan politik, sebab mereka telah mempersiapkan tenaga ahli yang cukup bagi Negara dan politik. Meritokrasi adalah satu bentuk atau cara yang dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara mengedepankan kemampuan-kepampuan yang objektif. Kemampuan ini tentu membutuhkan perjuangan dan menghargai kejujuran. Meritokrasi adalah ancaman bagi oligarki politik atau dinasti politik terutama politik yang tidak sehat, yang cenderung membeli dan memainkan terik-terik tidak sehat untuk mendapatkan kekuasaan.
Secara keseluruhan pasca setelah perkembangannya reformasi di Negara kita, tidak bisa lagi membeli atau mendapatkan kekuasan dengan cara yang tidak sehat dan objektif sebagaimana yang sering terjadi pada Negara-negara yang menganut aliran atau politik oligarki dan dinasti politik. Setelah reformasi tidak ada lagi politik yang oligarki dan meritrokasi yang sangat menghargai capaian-capain keahlian lebih mendominasi setelah reformasi terjadi.
……
Tanya jawab.
Ada kesenjangan yang jauh, antara kaya dan si miskin. Sistem itu perlu di awaskan dan diperhatikan!
Oligarki, apakah sudah ada lembaga anti teras agar Oligarki dan dinasti ini tidak membahayakan bagi kita dan negara?
Apa ukuran mega itu menguasai atau oligarki? Tidak ada bukti yang kuat dan ilmiah. Sebab politik berbeda dengan ekonomi dan bidang lainnya.
Hak pilih dan dipilih tidak bisa dibatasi, sebab hal ini bagian dari pendewasaan demokrasi.
Dominasi itu harus dibatasi, maksudnya demokrasi yang tidak menguntungkan orang banyak.
Orang mayoritas harus melindungi minoritas. Diberikan kuota kepada yg minoritas. Kulit hitam misalnya bila ia ingin naik jadi penguasa maka ia mendapatkan kesempatan yang lebih dari kulit putih.
Oligarki itu bersifat individual.
Kebijakan untuk menguntungkan warga Negara bumi putra.
Uang tidak semata-mata tapi uang juga sangat penting. Oligarki politik sumbernya memang uang yang pertama, sedangkan dinasti politik adalah keluarga. Tapi intinya ada kecenderungan yang tidak sehat sebab keduanya menunjukkan seorang individu yang mendominasi.
Pasca reformasi banyak yang berbeda. Sekarang ada persebaran politik yang beragam dari banyak element yang telah memiliki kemampuan keahlian.
NU itu menari, dalam Muktamar; adek Gus Dur, tidak mencukupi syarat untuk menjadi pengurus. Muhammadiyah tidak ada Oligarki politik, dan relative tidak ada kekeluargaan yang kuat. Di Islam itu agama yang mayoritas bukan minoritas. Saya (Ulil) selalu optimis bahwa ada satu perubahan yang positif untuk negeri kita ini, dimana kondisi sekarang banyak yang psimistik.
Iran itu di desain oleh Wiyalatul Faqih, seolah para wali itu mengetahui suara Tuhan dan suara rakyat, jadi di situ ada sekelompok orang yang dipercaya betul oleh rakyat.
Masalah kita di Indonesi sistem rekrutmen kader yang jelek tidak memberikan kader yang terbaik, tapi masih ada unsur KKN dan ini masalah dalam partai sampai sekarang. Saya sepakat partai itu mesti murah dan simple. Apakah makin banyak partai makin sempurnanya demokrasi, atau sebaliknya atau ada pemahaman yang lain? Biaya politik dalam demokrasi itu mahal,factor uang menjadi penting dalam demokrasi yang akan mengarah kepada Oligarki atau dinasti.

Disampaikan oleh Ulil Absar Abdalla pada seminar PIM.

MARKETING POLITIK

Pemuda Indonesia terutama para aktifis-aktifis yang sadar akan tanggung jawab bagi Negara dan sekaligus membaca perkembangan politik, adalah suatau hal yang tidak bisa dihindari. Para pemuda adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan perjalanan politik kita di negeri ini.
Respon perubuhan di dalam masyarakat.
Para pemuda dituntut agar memberikan andil dalam perjalan politik dari pase ke pase yang lainnya. Para pemuda juga diharapkan peka dan jeli agar ikut serta menjaga keutuhan dalam bernegara.
Semangat kepemudaan itu sendiri pada hakikatnya adalah sebuah tanggung jawab yang dilandasi nilai-nilai idealisme yang bertujuan mewujudkan masa depan Negara Indonesia dan eksistensi politiknya agar lebih baik. Namun selain dari itu ada hal yang lain perlu juga kita ketahuai bersama bahwa kepemudaan juga sangat dekat dengan mempelori perubahan-perubahan agar Negara kita ini tetap dan mampu membangun bagi kesejahteraan rakyatnya. Kepeloporan inilah sebagai benang merah yang bagi kesempurnaan pendewasaan politik dan Negara. Pemuda tentu harus betul-betul sadar bahwa mereka ikut campur menentukan arah masa depan Negara dan kedewasaan berpolitik.
Kepeloporan kaum pemuda adalah sebuah tesa terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dari masa sebelumnya. Kesinambungan itu mesti harus dijaga sebagai nilai-nilai tambah dalam masyarakat.
Peran yang dimainkan kaum kepemudaan di Indonesia adalah koreksi total dan mencari atau memberikan alternatif kebijakan politik. Inilah satu hal mustahil dipisahkan antara kepemudaan dan Negara serta perjalanan politiknya. Kaum pemuda melakukan perbaikan-perbaikan sekaligus menyempurnakan penghayatan dan pengamalan UUD 1945.
Kita bisa melihat aspirasi-aspirasi kaum pemuda, misalnya koreksi yang dimainkan kaum pemuda demi kebaikan politik dan kebijakan-kebijakan di Negara. Bentuk-bentuk atau lembaga tempat kaum pemuda menyatukan kekuatan mereka, dapat kita lihat adanya organisasi-organisasi yang di dalamnya kaum muda menentukan eksistensi dan sikapnya kepada Negara, misalnya ada KAMMI, HMI dan masih banyak lagi perkumpulan-perkumpulan kaum pemuda yang harapan dan keinginan mereka tetap satu kesatuan yakni menciptakan dan mengontrol terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah agar tidak menyalahi UU, inilah yang selalu dimainkan oleh kaum pemuda dari waktu-kewaktu.
Saya sendiri pernah mempelopori dengan teman-teman yang lain tentang beberapa kebijakan uu pada masa pemerintahan Orde Lama. Pada tahun 1966 ada TRITURA; yakni “bubarkan PKI, turunkan harga… ini adalah bentuk peran yang telah dimainkan kaum pemuda Indonesia bagi perbaikan-perbaikan politik dan UU agar tetap tidak diselewengkan oleh orang-orang yang memegang kekuasaan saat itu, jadi dapatlah kita ketahui bahwa peran penting kaum pemuda dalam pendewasaan politik di negeri ini satu hal yang tidak bisa disepelekan.
Koreksi-koreksi itu sampai hari ini tetap dimaikan oleh kaum pemuda. Karena kita percaya bahwa dengan cara inilah akan mampu mengharapkan tercapainya kedewasaan dalam berpolitik.
Dulu kita tidak pernah membayangkan akan adanya perubahan-perubahan UUD 1945, tetapi hal itu rupanya tidak bisa dan memang hal yang mesti kita sadari bersama bahwa perubahan-perubahan di dalam sebuah Negara adalah bersifat alamiah dan bagian hal yang tidak bisa kita hindari. Perubahan dalam politik dan bernegara adalah satu hal yang wajar, di setiap Negara hal ini juga terjadi.
Kepemimpinan Orde Baru misalnya masih bisa kita ingat bila ingin melakukan koreksi perubahan UU maka hal yang akan terjadi haruslah referendum, tapi dalam kenyataannya itu tidak pernah terjadi. Ada pembatasan-pembatasan yang tidak jelas pada masa Orde Baru sehingga menjadi sulit bagi kita ketika itu untuk melakukan sesuatu yang dianggap telah tidak lagi sesui dengan perkembangan politik dan keinginanan kita bersama, jadi dulunya ada anggapan bahwa perubahan atau penambahan terhadap UU itu tidak pernah terjadi, tetapi anggapan itu ternyata meleset, saat ini misalnya perubahan UU dan penambahan adalah bagian yang tidak bisa ditolak, sebab hal itu sesuai dengan tuntukan rakyat dan kebutuhan politik di dalam Negara.
Secara struktural, Presiden adalah orang yang duduk dalam hierarki tertingggi pemerintahan. Selain dijamin oleh konstitutusi, kedudukan hierarkis ini juga dibentuk oleh praktik politik yang dijalankan. Presiden Orde Baru, dalam kedudukannya sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan, tidak pelak lagi menjadi pengisi kursi puncak hierarki politik dan kekuasaan.
Kepemimpinan Orde Baru muncul menggantikan suatu masa di mana kekuasaan Angkatan darat dan militer secara umum sebagai kekuatan utama. Terdistribusi di antara tiga kekuatan utama; Predisen, partai komunis Indonesia dan angkatan darat. Dalam bentuk kepemimpian ini, Presiden menjadi sentral. Masa ini kemudian dikenal sebagai Demokrasi Terpimpin. Ketika Orde Baru muncul menggantikan Orde Lama distribusi kekuasaan mengalami perubahan yang sangat luar biasa besar.
Misalnya pada masa Orde Baru tidak ada konstitusi yang mengatur masa kepresidenan. Pada pasal 7. Kita masih mengingat pernah terjadi ada pemilihan kepresidenan sempai tujuh kali; misalnya tahun 1968, 1973, 1978,1988, 1993 dan 1998.
Setelah masuk pada babak reformasi sistem perpolitikan kita semakin lebih baik. Dan partai-partai semakin banyak. Ini salah satu bentuk pendewasaan demokrasi kita. Jadi reformasi membawa banyak perubahan, hal ini masih berlangsung terus dan semakin dewasanya kita para kaum pemuda untuk menentukan kebijakan kita yakni lewat lahirnya banyak partai politik.
Pada masa Orde Baru misalnya, hanya ada tiga partai besar yakni GOLKAR, PDI, PPP, sedangkan ketika memasuki reformasi jumlah partai politik bertambah banyak dan setiap orang berhak untuk mendirikan partai-partai bila ia memiliki kecakapan dan kemampuan. Hari ini misalnya ada partai yang mengambil kebijakan dan mengendalikan politik Negara. Antara lain misalnya partai Demokrat yang hari ini sangat berperan di dalam Negara, bukan hanya partai demokrat saja tapi partai-partai yang lain ikut serta menjaga kestabilan bernegara
Perlu untuk diingat bahwa partai PDI dan partai PPP tersebut adalah kumpulan partai-partai yang ada ketika itu. Kita mengetahui bersama bahwa di partai PDI tersebut ada beberapa partai kecil di antaranya, PNI, Partai Katolik, Parkindo, IPKI dan Murba, hal ini terjadi pada 9 Maret 1970. Sementara Parmusi, NU,PSII dan Perti difusikan ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 13 Maret 1970. Terjadinya penggabungan politik ini adalah diprakarsai atau didorong baik secara politik atau lewat kewenangan Orde Baru agar mengantisifasi ada terjadi atau akan terlahir gejolak di tubuh partai politik. Sebab kita tahu bila terjadi konflik di tubuh partai-partai maka akan membawa pengaruh baik besar atau pun kecil bagi stabilitas kenegaraan yang dikendalikan oleh Orde Baru, salah satu menejemen yang dimainakan oleh rezim Orde Baru menertibkan dan sepertinya juga mengawasi kekuatan-kekuatan dan memprediksi kekuatan dari kedua partai tersebut yakni sebagai partai oposisi.
Dapatlah kita berikan gambaran atau selayang pandang bahwa setelah terjadinya peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke masa reformasi yang di pimpin oleh pemerintahan Habibie dan dan diteruskan oleh Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri sampai pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sekarang—Indonesia mengalami masa transisi besar-besaran yang dimulai sejek lengsernya Soeharto—sampai pada tahun 2014 nantinya, banyak telah terjadi perubahan dan tentunya perubahan itu bagian yang tidak bisa dielakkan. Masa transisi ini adalah masa perubahan besar-besaran yang terjadi di pemerintahan. System demokrasi semakin lebih dewasa dan bukan hanya itu saja, di daerah-daerah kita telah menyaksikan adanya pembagian kekuasaan yang dikenal dengan otonomi daerah. Keberhasilan itu tidak mungkin didapat bila sistem demokrasi di Indonesia belum sehat dan dewasa. UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan perimbangan keuangan pusat dearah, menjadi UU No. 32 tahun 2004.

Bisa juga kita sebutkan dengan telah berjalannya demokrasi dan semakin diketahui bahwa sistem demokrasi terbukti banyak melahirkan partai daerah yang lokal. Aceh misalnya dengan lewat otonomi daerah rakyat Aceh telah melahirkan enam partai lokal dan akhirnya pemilihan Gubernur dimenangkan oleh partai lokal yang bersaing dengan partai-partai besar, dan kita melihat hasilnya terbukti bahwa partai lokal memengkan pemilihan Gubernur Aceh yang kita kenal Irwandi itu, ini juga bentuk demokrasi kita.
Kita juga telah melihat saat sekarang ini bagaimana bentuk-bentuk dan perkembangan politik kita di masyarakat. Demokrasi semakin tumbuh dan memberikan peluang besar bagi siapa saja untuk ikut menentukan kebijakan di dalam Negara.
Saya mengingatkan ada hal yang seharusnya tidak terjadi yakni ketika ingin menjadi atau dicalonkan sebagai pemimpin apakah itu ingin jadi Gubernur, Walikota, atau Bupati, para calon tersebut sering sekali memanfaatkan media-media Nasional padahal tingkat cakupan pemilihannya tidak bersifat nasional, ini seharusnya tidak teradi, misalnya lagi pemilihan Walikota atau Bupati juga kita lihat tidak jarang memanfaatkan media nasional bagi suksesi pemilihannya nanti. Media masa terbukti banyak disewa oleh para calon kandidat untuk mencitrakan bahwa dirinya adalah sebagai pemimpin yang layak untuk dipilah oleh rakyat. Mereka tentunya memiliki uang yang cukup sebab media masa nasional mampu mengiklankan dirinya padalah tingkat pemilihannya bukan tingkat nasional melainkan lokal.
Semua perkembangan lihat dan semakin mendewasanya politik dan sistem demokrasi Negara kita, maka kita mengharapkan negeri ini semakin baik ke depannya.
Akhirnya dapatlah kita simpulkan bahwa kaum muda dipastikan akan lebih besar kesempatan mereka untuk mendewasakan politik dan sistem berdemokrasi di masa-masa mendatang. Kaum muda adalah pergerak yang aktif serta menawarkan dan mengoreksi sistem kepemerintahan agar tidak disalah gunakan.
Semoga kita berharap bahwa kaum muda yang bernaung di PIM ini juga lebih aktif dan menawarkan sesuatu yang berharga bagi Negara dan perjalanan politik kita.
Semoga apa yang saya paparkan ini dapat memberi wawasan perpolitikan demi tercapainya pemerintahan yang lebih baik.

Disampaikan oleh kanda Akbar Tanjung pada seminar PIM.

Konsep pemuda tidak jauh bedanya dengan konsep birokrasi.

Organisasi kepemudaan itu bisa dikatakan tantangannya dan rintangannya lebih keras, kita bahwa organisasi kepemudaan itu lebih independen, lebih mandiri, dan di dalamnya cenderung melihat kompetisi dan pengujian kemampuan masing-masing anggotanya. Kita juga mengetahui bersama-sama bahwa di organisasi kepemudaan itu ada kecenderungan akan melahirkan perpecahan atau konflik interen untuk mendapatkan kekuasaan atau lebih kita kenal dengan pembagian kekuasaan-kekuasaan atau perebutan posisi strategis yang nantinya akan dapat lebih leluasa bagi seorang pemimpin untuk menentukan arah kebijakannya, baik kebijakan itu untuk perbaikan dan kesejahteraan anggota organisasi atau kebijakan yang dimainkan oleh pemimpin organisasi terhadap berbagai kinerja pemerintahan. Jadi bisa kita katakana bahwa organisasi itu akan mempersiapkan orang-orang yang mampu di masa mendatang dalam menciptakan perbaikan kepada rakyatnya.
Kepemimpnan pemuda masa depan itu bagaimana bentuk teoritisnya? Bagaimanakah kerja seorang pemuda? Bagaiman Anda melihat diri Anda sebagai pemuda? Apakah saya atau Anda mencukupi kriteria kepemimpinan di masa mendatang? Cita-cita atau impian seorang pemimpin itu bagaimana bentuknya apa yang ingin ditawarkannya?
Tiga hal penting yang harus dimiliki calon pemimpin:

1. Karistimasik. Dapat mempengaruhi publik, contoh-contoh ini dapat kita temukan pada diri pemimpin negera, misalnya Presiden Soekarno yang terkenal dengan karismatiknya yakni mampu membakar dan mengendalikan massa, kemampuan retorikanya yang jarang dimiliki orang, dan beberapa pemimpin Negara lain yang memiliki karismatik tersendiri. Calon pemimpin itu harus memiliki karismatik.

2. Diangkat dari keturanan raja atau tokoh yang berpengaruh. Kepemimpinan itu kerkadang bisa juga ditentukan oleh keturunan atau diwariskan kepada orang-orang tertentu. Hal ini juga banyak terjadi. Apakah kepemimpinan yang diwariskan ini mampu memjadi pemimpin atau memiliki bakat untuk memimpin masyarakat, hal ini tergantung bagi diri seorang pemimpin yang diangkat itu sendiri, yang perlu kita ketahui adalah bahwa kepemimpinan itu ada atau bisa juga lewat perarisan dari leluhur.

3. Sumber legitimasi. Hal ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi, sebab sumber legitimasi adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kekuasaan atau kepemimpin.

Hal penting lain yang mestinya dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin ialah:

“Apakah saya atau Anda punya karya yang akan diberikan atau ditawarkan kepada publik, sehingga dengan karnya itu kita menjanjikan sesuatu kepada orang-orang yang nantinya akan kita pimpin, karnya atau prestasi adalah penting, sebab orang akan melihat dari sisi lain dari kepribadian kita yakni kemampuan kita atau pikiran-pikiran dan karya kita sehingga dengan semua kemampuan itu secara tidak langsung kita telah memperkenalkan kecakapan kita untuk menjadi seorang pemimpin.”
Apakah pengakuan dari orang lain bisa mengangkat Anda sebagai pemimpin yang baik?
Tipe kepemimpinan yang bagaimana itu? Kepemimpinan yang rasional adalah Anda atau saya atau yang lainnya telah membut sesuatu bagi organisainya. Saya terpilih karena saya memiliki sesuatu, saya atau Anda telah melakuan perubahan, buatlah CV peribadi Anda. Buat contoh dari kepemimpinan persi Anda, ini sangat penting, dan mulai dari sekarang buatlah perencanaan bagi kepemimpinan Anda.
Kenapa ada konflik yang secara sederhana bisa diindikasikan dari kepemimpinan yang kurang bagus atau perebutan “posisi” kepemimpinan, di sisi lain ada terjadi atau kesenjangan dan kesenjangan ini tentunya ada hubungannya dengan seorang pemimpin. Kita harus mengetahui bahwa keberhasilah pemimpin itu akan terlihat nyata di dalam masyarakat. Kesejahteraan atau kemiskinan erat kaitannya dengan kepemimpinan yang baik atau tidak baik.
Sebagai contoh, misalnya
Suku Moro mengalami konflik. Kaum muda bahkan bukan mereka saja tapi seluruh elemen manusia memiliki impian yang sama, mereka menginginkan pemimpin yang adil, akomodatif, tidak memihak sepihak saja, pemimpin yang memberikan keamanan dan melindungi bagi semua orang. Pada suatu waktu pernah terjadi dalam sebuah pertemuan dan kesempatan yang sama ternyata mereka semuanya memimpikan kepada satu tujuan sama, yakni keamaanan dan perlindungan dari pemimpin mereka. Egalirialisme atau keadilan dan hak mereka agar diberikan dan tidak boleh ada kesenjangan atau otoriter kepada sebagian yang lain.
Apa perbedaan organisasi dengan birokrasi?
Birokrasi idealnya telah tersusun dengan rapi, divisi-divisi berjalan dan menjalankan tugas masing-masing yang telah ditetapkan sejak awal, teratun dan berkerja, semua berperan dengan tugas masing-masing. Organisani tidak demikian. Ada kalanya hanya segelintiran orang yang bekerja dengan baik dan yang lain hanya menyalahkan dan mengeritik segolongan yang lainnya, ada lagi yang hanya menerima dan meminta tapi tidak berusaha memberikan sesuatu bagi kemajuan organisasinya sendiri. Orang-orang yang aktiflah yang mampu menjadi pemimpin di masa yang akan datang, sebab apa, ia telah memulai memimpin dirinya dan mengendalikan organisasi di mana ia aktif. Organisani terkesan elitis, melahirkan kebijakan dan tuntukan melulu, kerjanya tidak realistis. Tanyalah pada diri sendiri? Apakah kita hanya menyalahkan orang lain atau kita berusaha mengoreksi lalu memberikan pikiran-pikiran baru
Ingatlah kita sedang berusaha menjadi seorang pemimpin di masa mendatang dengan mempersiapkan kemampuan sebanyak mungkin. Ini adalah yang paling penting untuk diketahui dan disadari oleh mereka yang mengaku dirinya sebagai kaum pemuda dan calon-calon pemimpin.
Ada kesan bahwa spirit organisasi biasanya formalismenya lebih menonjol, ada bagian hukum, ADR-T, ada aturan yang tegas tertulis, ada bidang ekomoni, tapi apakah semua itu berjalan dengan baik sehingga melahirkan orang-orang handal yang diharapkan membawa perubahan baru? Sebenarnya inti dari organisasi itu ialah pempersiapkan generasi muda yang handal dan tangguh untuk segala divisi yang diperlukan. Pembelajaran skill yang kuat dan terbukti telah memiliki bakat-bakat majemuk, inilah yang diharapkan terlaksana dalam perjanan sebuah organisasi, maka dari itu perlu kiranya kita bersama-sama untuk mengadakan training-training dibanyak bidang, dan dengan training itu maka nanti para pemuda akan menjual atau menawarkan kepada penguasa hal baru yang telah dipersiapkannya selama dalam organisasinya.
Sebagai contoh nyata bahwa organisasi itu tidak trampil bagus dan diberdayakan adalah; Century yang sering kita maki-maki atau kasus Gayus Tambunan. Dalam kasus ini perlu kita cermati, kenapa sering di negeri ini lemah penguasaan dan pengawasan sehingga menyebakan kerugian bagi Negara dan rakyat. Ada banyak bidang yang perlu di kembangkan dalam kasus ini.
Misalnya para pemuda telah mempersiapkan kemampuan control terhadap pemerintah, ada pemuda yang ahli dalam administrasi, apa pemuda yang ahli dalam pengauditan, ada pemuda yang ahli dalam konsep-konsep penjagaan asset Negara, ada pemuda yang ahli dalam hokum, dan itu semua didikan atau hasil training yang dimainkan oleh organisasi. Jadi dengan banyaknya keahlian ini maka tidak mungkin terjadi pelanggaran atau penyalahgunaan kekuasaan atau kesempatan di lembaga pemerintahan. Jadi pemuda ditantang sebagai pengawas seluruh divisi-divisi yang penting dalam Negara. Dengan cara ini maka kaum pemuda akan mampu mengubah pemerintahan kita ini menjadi lebih baik dan lebih adil sehingga dengan itu semua tercapailah egalitarianisme dalam masyarakat.
Asian China adalah satu kegiatan yang di masa akan datang mampu mematikan orang kecil, musuh terbesar kita adalah kapitalis di masa depan yang lebih tidak memihak kepada rakyat. Kita sebagai kaum pemuda harus siap dan mempersiapkan diri melakukan perlawanan dengan potensi-potensi kita yang universal. Dengan potensi yang dimiliki kaum pemuda dapatlah mengontrol kebijakan pemerintah atau pihak asing agar tidak merugikan Negara dan rakyat. Pemuda harus menguasai apa yang telah dikuasai oleh kaum asing, dengan cara inilah kita kaum pemuda akan dapat mengendalikan Negara ini, kita tidak ingin Negara ini dikendalikan pihak asing yang lebih mengutamakan kesejahteraan mereka ketimbang rakyat negeri kita.
Ada pengaruh luar biasa kebijakan asing pada pemerintahan kita, yang itu akan mematikan rakyat, Negara Cina yang menguasai persoalan ekonomi bisa menjadi ancaman bila kita kaum muda tidak menguasai apa yang telah dikuasai mereka. Sektor ekonomi yang di dalamnya banyak terkait sektor-sektor kehidupan perlu dikuasai oleh kaum pemuda-pemuda kita. Kedatangan kita kaum muda harus tahu betul bahwa kedatangan Obama hanya menghalau Cina agar tidak berkuasa penuh di Asia, dan menjaga aset-aset mereka. Pemuda harus mengusai aspek ekonomi, pengamanan hukum, pertahan, sosial politik, intinya kaum muda harus meningkatkan intelektualnya dan tidak ada jalan lain. Itulah satu-satunya alternatife.
UU kepemudaan harus memihak kaum muda dan rakyat bukan orang asing, sebab pemuda dan rakyat adalah bagian yang tidak bisa terpisah satu sama lainnya. Kita kaum muda dan sekaligus kaum rakyat atau masyarakat harus mendapatkan perlindungan dari pemerintah dengan cara apa tentu dengan cara peningkatan kemampuan kita di bidang masing-masing sebagai kaum muda.
Ini perlu diketahui untuk bersama, pemuda atau mahasiswa tidak jarang melakukan tindakan perusakan yang merugikan bangsanya sendiri, merusak fasilitas negara, melakukan kekerasan. Apakah ini contoh pemuda yang baik? Kiranya kaum pemuda di masa mendatang harus perpikir secara rasional yakni berusaha ikut mewarnai kebijakan pemerintah untuk memihak kepada rakyat, jangan jangan terjadi lagi tindakan-tindakan merusak harta milik kita bersama yakni milik publik.
Kenapa pemerintah tidak mempersiapkan rumah bagi rakyat? Padahal uang pajak itu datangnya dari rakyat, bila rakyat telah membayar pajak maka pemerintah juga harus memberikan layanan bagi rakyatnya. Kebutuhan-kebutuhan dasar misalnya; Pendidikan harus gratis dan sampai ke jenjang perguruan tinggi, pemerintah harus memberikan dana sebanyak mungkin untuk anak-anak Indonesia untuk meningkatkan pendidikannya. Perlu juga diperhatikan oleh kaum pemuda yakni sistem pendidikan itu mestinya harus sesuai dengan tawaran-tawaran yang sedang berlangsung di Negara, seharusnya bentuk pendidikan kita bukan hanya urusan normative melulu, sudah saatnya melihat permintaan pasar dan dihubungkan dengan sistem pendidikan kita, hal ini akan membantu bagi para lulusan perguruan tinggi dengan cepat mendapatkan kerjanya tidak sampai menganggur. Perdidikan berbasis keahlian yang telah teruji baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional, ini perlu untuk diperhatikan kaum pemuda.
Para pemuda harusnya juga bekerja keras dan menyuarakan untuk urusan kesehatan bagi rakyat, kesehatan tentu hal yang paling penting melihat Negara kita yang rawan kematian disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih, tingkat kematian di usia muda. Amerika misalnya memperjuangkan asuransi bagi semua penduduknya. Pemuda harus menawarkan kebijakan-kebijakan masalah kesehatan bagi kebaikan dirinya dan rakyatnya serta bagi seluruh masyarakat di Negara yang kita cintai ini.