Rabu, 20 Oktober 2010

Satu Tahun KIB II

Salam hangat semua blogger di dunia, tak terasa hari ini genap satu tahun pemerintahan jilid kedua bapak presiden Susilo Bambang Yudhoyono. langkah demi langkah, rintangan dan hambatan menjadi batu kerikil yang menyandung berjalannya pertumbuhan dan pembangunan yang ingin dicapai oleh kita pada umumnya.
entah siapa yang harus disalahkan dengan segala kondisi yang dengan belum tercapainya tujuan dari apa yang kita inginkan, yaitu kesejahteraan sosial.
saya sejujurnya belum merasa puas dengan semua jawaban yang datang mengenai siapa yang harus disalahkan dengan nasib rakyat yang masih terlilit kemiskinan. terdapat kebimbangan mengenai siapa yang harus disalahkan, mengingat bahwa Tuhan berfirman dalam Al-Qur'an bahwa tidak akan dirubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri. sekarang kita lihat rakyat indonesia, dimana korupsi yang merajalela, etos kerja yang buruk, pandai menipu, mecuri, berbohong, malas, bodoh, dan banyak yang menjauh dari firmanNya. dengan keadaan seperti itu sebenarnya tidaklah pantas kita menyalahkan pemerintah secara sepenuhnya, karena memang kualitas kita sebagai rakyat pun masih dibawah standar kemajuan.
dalam hak dan kewajiban menurut agama Islam, seseorang diharuskan untuk menunaikan kewajibannya terlebih dahulu sebelum mendapatkan hak nya. berarti yang harus disalahkan dari semua kondisi ini adalah diri kita sendiri, dimana kita sendiri lah yang tidak ingin menjadi orang yang maju.
tetapi disisi lain memang pemerintah pun tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya untuk mengurusi rakyat yang dipimpinnya. Pemerintah sebagai pengatur dan pengelola negara seharusnya bisa lebih memberikan akses dan pendidikan kepada rakyatnya agar jalan menuju keberhasilan tinggi. terlepas dari citra negative yang saat ini menempel di dada dewan rakyat ataupun kalangan eksekutif, mungkin hanya dari sisi kebijakan dan perilaku dari elite negara tersebut yang harus kita tegur ataupun kita control agar elite tersebut lebih serius dalam mengurusi negaranya.
maka dari itu, sinergi antara masyarakat atau rakyat dengan pemerintah dalam memajukan kesejahteraan dan pembangunan negara ini harus dibangun dengan semangat gotong royong dan tidak menyalahkan satu sama lain.
menurut aristoteles, negara ini adalah suatu kumpulan dari beberapa keluarga yang menjadi satu karena kesamaan tujuan. maka dari itu, sebagai suatu keluarga yang sangat besar, hidup rukun antar sesama warga dalam memajukan tatanan kehidupan bangsa harus dijaga.
mari teman kita perbaiki diri sendiri, berikanlah kemajuan untuk bangsa, untuk keluarga besar indonesia dan janganlah engkau menagih hak mu karena dia akan datang dengan sendirinya, karena Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui.
Salam Sangga Hutama